Basic Cardiovascular Life Support (BTCLS) adalah pelatihan penanganan kegawatdaruratan trauma dan kardiovaskuler yang ditujukan bagi para perawat dan mahasiswa keperawatan program sarjana tingkat akhir. Pelatihan BTCLS bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa keperawatan dan perawat agar mampu menangani pasien-pasein dengan kasus trauma dan kardiovaskuler sehingga dapat menekan tingkat kecacatan maupun kematian akibat kasus trauma dan jantung.

Pelatihan dibagi menjadi 2 gelombang, Gelombang 1 dilaksanakan tgl 3-7 November 2021 diikuti oleh 80 Peserta dan Gelombang 2 dilaksanakan tanggal 10-14 November 2021 diikuti oleh 84 Peserta. Peserta yang mengikuti pelatihan meliputi mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sarjana, Sejumlah Rumah sakit dan Puskesmas diantaranya RSU Amanah Sumpiuh, RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara, RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, RS PKU Muhammadiyah Sruweng , RS PKU Muhammadiyah Petanahan , Puskesmas Tambak 1. Pelatihan BTCLS bekerjasama dengan MGEC(Muhammadiyah Gombong Education and Training Center)  menerapkan System Blended Learning yakni memadukan proses pembelajaran virtual dan tatapmuka.

Kegiatan dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Gombong, Dr.Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat menjelaskan, Isu Kegawatdaruratan senantiasa diperbincangkan, curah hujan tinggi dan orang meninggal akibat bencana semakin banyak. Dengan Pelatihan BTCLS akan meningkatkan rasa percaya diri dan menambah ilmu, keterampilan dan kesiapan para peserta dalam penanganan kegawatdaruratan. Selama lima hari, para peserta pelatihan mendapatkan materi dari para instruktur MGEC yang dipimpin  Ketua MGEC dr.Eva Delsi, Sp.Em yang meliputi Penatalaksanaan Kegawatdaruratan kardiovaskuler, Triage Pasien, Penatalaksanaan pasien akibat trauma, Etik dan Aspek legal Etik Keperawatan Gawat Darurat, Penatalaksanaan Pasien Akibat Trauma, Penatalaksanaan Pasien dengan gangguan sirkulasi, Universal Precaution di Era New Normal Pandemi Covid-19, Penatalaksanaan Evakuasi dan Rujukan dan Penatalaksanaan Pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas.

Ketua Program Studi Keperawatan Program Sarjana yang diwakilkan Oleh Dadi Santoso, M.Kep Menambahkan, dengan Pelatihan BTCLS menjadi bekal dan meningkatkan pengetahuan para peserta dalam bidang penanganan permasalahan kegawatdaruratan

Ketua MGEC dr.Eva Delsi, Sp.Em mengatakan bahwa melalui pelatihan BTCLS menjadi basic dasar yang harus dikuasai oleh perawat, peserta diharapkan bisa menanyakan sebanyak-banyaknya pada masing-masing narasumber.

Selama 3 hari para peserta mengikuti penyampaian materi secara virtual dari instruktur MGEC, rangkaian pelatihan diawali dengan pre test BTCL yang bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta terkait kegawatdaruratan trauma dan Kardiovaskuler, serta untuk memberikan gambaran kepada peserta tentang konten dari pelatihan BTCLS.

Selanjutnya Pelatihan tentang Skill station Selama 2 Hari dilakukan secara tatap muka di Aula Universitas Muhammadiyah Gombong dengan menjalankan dan mematuhi protokol Kesehatan yang ketat sesuai dengan edaran Kemenkes RI dan DPP PPNI. Pelatihan Kompetensi teknis/skill yang di pandu oleh instruktur Muhammadiyah Gombong Education and Training Center (MGEC) dan diakhiri dengan ujian evaluasi / post test.